🦡 Apakah Dosa Pacaran Ditanggung Orang Tua
1 Apakah dosa zina yang telah saya lakukan, dosanya juga ditanggung oleh ayah saya? Saya pernah membaca dari sebuah artikel, bahwasanya dosa yang dilakukan oleh anak perempuan, juga ikut ditanggung oleh ayahnya. Jika iya, apa yang harus saya lakukan agar ayah saya tidak ikut menanggung dosa yang telah saya perbuat?
Selainpacaran yang sama-sama cinta, pacaran paling mesra adalah pacaran dua orang yang sama-sama kesepian. Jangan pernah berhenti berharap. Karena kebahagiaan adalah milik mereka yg berharap, meskipun mereka pernah kecewa sebelumnya. Dua orang yang sama-sama kesepian, pada akhirnya akan sama-sama membutuhkan. Itulah alasan
A LATAR BELAKANG Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. pacaran dapat juga sebagai tahap membentuk pribadi, atau belajar mempelajari sikap lawan jenis, juga belajar bagaimana dalam
TAHUNPELAJARAN 2013/2014. Jawablah soal-soal dibawah ini dengan jelas. 1. Terdapat enam aspek kedewasaan untuk mencapai pribadi yang dewasa dan ideal. Jelaskan aspek perkembangan Sosial dan aspek Emosi manusia yang dewasa! 2. Tuliskan bunyi dari kitab Lukas 2:52! Dan tuliskan ciri-ciri Yesus yang bertumbuh dengan ideal! 3.
Dengandemikian dapat disimpulkan bahwa pacaran adalah sarana bukan tujuan akhir. Pacaran adalah sarana menuju pernikahan dan pernikahanlah yang menjadi tujuannya. Penyebab Rusaknya Hubungan Pacaran Banyak orang yang berpacaran merasa tidak memperoleh apa-apa karena mereka memulai dalam urutan yang salah dan melakukan
Baca“Jadikan Aku Halal Bagimu”, karya Ahmad Rifa'i Rif'an online di Bookmate – Sudah banyak fakta yang mengungkap bahwa berlama-lama pacaran ternyata tak menjanjikan kelanggengan dalam rumah tangga.
Apakahini nyata ? orang tua yang sangat aku sayang telah tiada, Oh Tuhan terimalah ia disisi-Mu. Tak berkedip mata memandangi wajah ayah dan ibu yang begitu pucat, disertai mata yang terpejam layaknya seseorang yang tertidur pulas, seluruh badannya terbalut kain putih, sekujur badan mereka tampak kaku, senyumannya tampak menyimpan berbagai
Setiaporang membicarakannya. Masalahnya adalah apakah orang hitam ini berani muncul ? Padahal jelas ia akan menghadapi kesulitan besar, Jika ia berani muncul, ia akan menghadapi masalah hukum, dan ada kemungkinan merusak kehidupan rumah tangganya sendiri. Jika ia tetap bersikeras untuk diam, ia sekali lagi membuat dosa yang tak terampuni.
Padasuatu hari kakak kami datang kerumah tempat tinggal kami.Bersama keluarganya mereka datang ada maksud dan tujuan ngemong anaknya karena ayah anank kakak kamai.Berkerja dengan upah leleh dengan selalu jajan diwarung dan tidak pernah bilang total nominalnya kepada kami.Yang punyak warung tiba-tiba bilang habis
N7Zfe. KINI marak terjadi perbuatan-perbuatan yang sangat bertentangan dengan syariat Islam. Ironisnya, bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa saja. Anak-anak yang masih di bawah umur pun ada yang melakukannya. Seperti halnya, banyak pemberitaan yang memberitahukan tentang perbuatan mesum seorang anak. Perbuatan mesum tentu termasuk alam kategori dosa besar. Dan kita tahu, bahwa anak itu suci, terhindar dari dosa. Dan ia belum mengerti apa-apa tentang suatu hal yang besar seperti masalah ini. Lalu, apakah dosa yang dilakukan seorang anak itu ditanggung oleh orangtuanya? Hukum asalnya, setiap orang bertanggungjawab atas dosa yang ia perbuat. Dan seseorang tidaklah diwajibkan bertanggung jawab atas dosa yang diperbuat oleh orang lain. Dalam surat Al-An’am ayat 164 Allah Ta’ala berfirman, “Katakanlah, Apakah aku akan mencari Rabb selain Allah, padahal Dia adalah Rabb bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri, dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Rabb kalianlah kalian kembali, dan akan diberitakan oleh-Nya kepada kalian apa yang kalian perselisihkan’.” Dalam suatu hadis disebutkan bahwa seorang anak tidaklah bertanggung jawab atas perbuatan dosa orangtuanya, begitu pula sebaliknya. Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah seseorang berbuat dosa kecuali menjadi tanggungjawabnya sendiri, tidaklah orangtua berbuat dosa menjadi tanggung-jawab anaknya dan tidak pula anak berbuat dosa menjadi tanggung jawab orangtuanya,” HR. Tirmidzi no. 2159 dan Ibnu Majah no. 2669 dan yang lainnya. Dishahihkan oleh Al-Albani. Oleh karena itu, bila seorang anak yang belum baligh berbuat perbuatan dosa, maka ia tidak dicatat berdosa. Begitu pula orangtuanya. Kecuali bila orangtuanya sengaja tidak mendidiknya dengan baik. Sehingga anak tersebut berbuat dosa itu. Kala itu, orangtuanya ikut bertanggungjawab, karena anak itu berada dibawah tanggungjawab mereka. Allah Ta’ala berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan oleh-Nya kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,” Rasulullah ﷺ bersabda terkait hal ini, “Kalian semua adalah pemimpin, dan kalian akan ditanya tentang kepemimpinan kalian. Pemimpin di antara manusia dia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dalam rumah tangga serta anak-anak suaminya dan dia akan ditanya tentang mereka. Budak adalah pemimpin bagi harta tuannya dan dia akan ditanya tentangnya. Ketahuilah bahwa kalian adalah pemimpin dan kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya,” HR. Bukhari no. 2554 dan Muslim no. 1829 dan yang lainnya. Apabila dosa yang dilakukan anak kecil itu berefek merugikan orang lain dilihat dari sisi finansial, maka anak kecil itu bertanggungjawab akan ditangani oleh walinya meski ia tidak berdosa disebabkan perbuatannya itu. Ibnu Abdil Bar menerangkan bahwa ulama’ bersepakat, anak kecil dan orang yang tidur bertanggung jawab atas kerusakan harta yang mereka perbuat. Mereka hanya dibebaskan dari dosa. Al-Istidzkar 8/50. Maka, ketika anak yang masih di bawah umur berbuat dosa, salah satunya mesum, maka orangtua tidak akan menanggung dosanya. Tetapi, orangtua memiliki kewajiban untuk mengarahkan anak agar tidak berbuat demikian. Ia harus memberi pelajaran dan pemahaman kepada anak mengenai ilmu agama. Dengan begitu, anak akan memiliki pondasi untuk menjaga dirinya dari perbuatan tercela. Wallahu alam. [] Sumber salam dakwah
Dewasa ini, bukanlah hal yang baru lagi ketika kita melihat pasangan remaja putera dan puteri dipinggir jalan, di kafe, restoran, jembatan, atau di mana saja. Mereka nampak asyik mengumbar yang katanya disebut sebagai sesuatu yang mesra itu. Menunjukkan betapa bahagianya mereka saling memiliki satu sama lain dibalik sebuah—yang katanya—jalinan hubungan bernama segan oleh mereka berdua-duaan baik di tempat umum bahkan di tempat yang jauh dari keramaian. Padahal, Rasulullah SAW bersabda yang artinya;“Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh muhrimnya.” H. R. MuslimOh, salah jika hanya menyebut para remaja saja yang berbuat demikian, karena orang dewasa pun juga banyak yang melakukannya. Sedihnya, budaya pacaran itu bahkan sudah menancapkan akarnya pada anak-anak belia yang masih duduk dibangku sekolah dasar berseragam merah dan putih. Sungguh miris budaya pacaran itu adalah budaya asing yang masuk ke Indonesia akibat daripada globalisasi. Karena filter yang kurang, akhirnya banyak yang ikut terjerumus dalam budaya tersebut. Padahal, harusnya diketahui bahwa pacaran tidak lain adalah perbuatan dosa yang ujungnya akan mendekati kepada zina yang merupakan dosa Pacaran dalam IslamTidak pernah dibenarkan adanya hubungan pacaran di dalam Islam. Justru sebaliknya, Islam melarang adanya pacaran di antara mereka yang mukan muhrim karena dapat menimbulkan berbagai fitnah dan dosa. Dalam Islam, pacaran adalah haram. Oleh sebab itu, Islam mengatur hubungan antara lelaki dan perempuan dalam dua hal, yakniHubungan MahramYang dimaksud dengan hubungan mahram, seperti antara ayah dan anak perempuannya, kakak laki-laki dengan adik perempuannya atau sebaliknya. Oleh karena yang mahram berarti sah-sah saja untuk berduaan dalam artian baik dengan lawan dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 23 disebutkan bahwa mahram yang tidak boleh dinikahi daripada seorang laki-laki adalah ibu, nenek, saudara perempuan kandung maupun se-ayah, bibi dari ibu maupun ayah, keponakan dari saudara kandung maupun sebapak, anak perempuan anak kandung maupun tiri, ibu susu, saudara sepersusuan, ibu mertua, dan menantu perempuan. Dalam hubungan yang mahram, wanita boleh tidak memakai jilbab tapi bukan mempertontonkan Non-mahramSelain daripada mahram, artinya laki-laki dibolehkan untuk menikahi perempuan tersebut. Namun, terdapat larangan baginya jika berdua-duaan, melihat langsung, atau bersentuhan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Untuk perempuan, harus menggunakan jilbab dan menutup seluruh auratnya jika berada di sekitar laki-laki yang bukan mahramnya Pacaran dalam Agama IslamIslam melarang pacaran bukan tanpa sebab. Pacaran itu, selain daripada mendekati zina yang merupakan dosa besar, juga bisa menimbulkan berbagai macam bahaya yang kesemuanya tidak hanya akan merugikan diri sendiri tetapi juga orang Mendekati zinaIni merupakan bahaya pasti yang disebabkan oleh pacaran. Laki-laki diharuskan menjaga pandangannya dari perempuan, dan perempuan pun harus sadar diri akan keberadaannya dihadapan laki-laki yang bukan mahramnya. Hadist dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, mengatakan“Rasulullah SAW berkata kepada Ali Hai Ali, janganlah ikuti pandangan pertama dengan pandangan kedua. Karena pandangan pertama untukmu dimaafkan dan pandangan kedua tidak untukmu tidak dimaafkan.” H. R. Abu Dawud.Bahkan, jika ada yang mengaku pacaran dalam jarang jauh atau yang lebih dikenal dengan LDR long distance relationship sama saja perkaranya. Zina bukan berarti bertemu lantas melakukan hubungan intim tanpa ada ikatan pernikahan. Bahkan ketika si laki-laki mengirimkan pesan pendek kepada si perempuan, itu juga mendekati bisa jadi sudah termasuk dalam zina hati dan pikiran. Memikirkan betapa bahagianya saat mengirimkan pesan tersebut sambil membayangkan wajah satu sama lain, bertamblah lagi Menghilangkan konsentrasiAda yang bilang pacaran itu bisa menjadi penyemangat untuk belajar atau bekerja? Sungguh salah pemikiran yang demikian. Nyatanya, pacaran itu hanya menguras otak dan membuyarkan konsentrasi. Fokus belajar justru hilang dan pekerjaan jadi terabaikan. Pacaran itu tidak mudah, sebab melibatkan dua kepala, bahkan bisa tiga, empat, dan seterusnya, dengan prioritas utama adalah “bagaimana-caranya-membahagiakan-si-pacar.”Akibatnya, berbagai cara dilakukan hanya demi membuat senang satu sama lain. Rela meninggalkan pekerjaan dan membuang waktu belajar hanya demi menemani sang Pacar berjalan-jalan. Jika suatu saat terjadi yang nama perselisihan, justru akan memicu stres yang menyebabkan semangat belajar menjadi hanya dengan memikirkan si Pacar saja sudah banyak menyita waktu dan membuatnya terbuang secara sia-sia. Padahal, tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan adalah melanggar perintah Allah SWT dan hanya menumpuk dosa Penyebab banyak kerugianSalah satu bagian daripada budaya pacaran itu adalah usahanya memberikan kebahagian bagi pasangan padahal tanpa ia sadari itu hanya sia-sia. Rela menghabiskan waktu, uang dan harapan hanya demi seseorang yang bahkan belum tentu adala jodohnya. Padahal, lebih baik jika waktu itu digunakan untuk beribadah dan lebih mendekatkan diri kepada Allah uang yang digunakan untuk pergi menonton film di bioskop, makan di restoran mewah, membeli ini itu untuk pacar, disedekahkan kepada mereka yang lebih membutuhkan. Sedekah bahkan memberikan berkah kepada harta kita, sedangkan pacar?—Percayalah, senyum dari mereka yang menerima bantuan kita jauh lebih indah dibandingkan senyuman pacarmu itu. Belum lagi jika seluruh biaya yang dikeluarkan tak jarang bukan dari penghasilan sendiri melainkan dari orang tua, sering terjadi pada remaja, bertambahlah beban orang dari hasil pendapatan sendiri, tetap saja tidak benar hubungan pacaran tersebut karena jika memang seorang laki-laki itu bersungguh-sungguh, ia tidak akan datang ke rumah hanya untuk mengajak jalan wanitanya, tapi lelaki yang serius akan datang ke rumah membawa orang tua/walinya dan melamar wanita yang dicintainya tersebut dihadapan orang Mengganggu kehidupan bermasyarakatOrang yang berpacaran sering meresahkan masyarakat dan menimbulkan berbagai fitnah, terutama mereka yang sering berdua-duaan di tempat sepi misalnya di dalam kost-kostan. Sering kita mendengar adanya penggrebekkan kost mesum dan menemukan banyak pasangan yang tidak sah tertangkap. Di dalam kehidupan bermasyarakat, ini benar-benar merusak moral dan akan menjadi contoh yang teramat buruk bagi anak-anak yang bagi remaja yang sudah terjerumus dalam budaya pacaran tersebut, berikut adalah bahaya yang semetinya mereka dan orang tua ketahui agar segera bisa meninggalkan perilaku tersebut. Juga bagi remaja yang tidak melakukannya, agar semakin berhati-hati agar tidak terjerumus1. Mudah terjerumus ke perzinaanSeringkali remaja akan menyangkal bahwa mereka tidak akan melakukan hal-hal yang demikian. Mereka akan berpacaran yang sehat, katanya. Padahal, tidak ada berpacaran yang sehat kecuali setelah menikah. Bagaimanapun juga, pacaran adalah perbuatan dosa. Setiap manusia yang berbuat dosa, iblis adalah kemana pun ia berpijak, akan ada iblis yang senantiasa menemani dan membisikinya rayuan-rayuan kemaksiatan sehingga ia semakin terlena dalam berbuat dosa. Awalnya hanya berpandangan, kemudia berpegangan tangan, mulai berdua-duaan, dan akhirnya melakukan yang tidak sepantasnya untuk SAW bersabda yang artinya;“Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa memegang dengan keras, kaki zinanya melangkah berjalan dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu dibenarkan direalisasi oleh kelamin atau digagalkannya.” H. R Bukhari.2. Melemahkan imanSudah dari akarnya bahwa pacaran itu dosa. Setiap orang yang berbuat dosa, ada iblis yang menemaninya. Meniupkan berbagai rayuan agar orang itu semakin terjerumus dalam dosa. Iming-imingnya sangat banyak, padahal kesemuanya hanya pemuas nafsu belaka. Bahkan, yang awalnya tidak tergoda pun bisa saja banyak waktu dihabiskan hanya untuk sang Pacar. Cinta setengah mati, katanya. Sampai-sampai cinta pada Sang Pemilik Nyawa pun terabaikan. Setiap hari hanya mengingat wajah kekasih, namun lupa pada Allah SWT. Naudzubillah, sungguh yang demikian sudah menjadi orang yang Mengajarkan kepada kemunafikkanOrang yang pacaran itu mengajarkan diri untuk menjadi munafik. Berbohong ini itu hanya demi membuat si pacar senang. Bahkan mengumbar janji-janji yang belum tentu bisa ditepati bahkan tak jarang aslinya hanya bualan semata. Berusaha menunjukkan sisi terbaik padahal dibelakangnya seling mengumbar rayuan romantis hanya agar si pacar tidak curiga. Tidak hanya dihadapan sang pacar, tapi juga akan melakukan hal yang sama di hadapan orang tua. Jadilah mereka sebagai pembohong yang luar Mengurangi produktivitas dan minat belajarSiapa bilang pacaran bisa meningkatkan semangat belajar? Coba pikirkan kembali ke dasarnya bahwasanya pacaran itu adalah dosa. Selama berpacaran, artinya Anda akan terus memupuk dosa sepanjang waktu. Dari tiap-tiap yang namanya dosa, tidak akan terdapat kebaikan di sebaliknya, waktu yang seharusnya dimanfaatkan untuk belajar, justru lebih banyak dihabiskan bersama pacar. Uang pemberian orang tua yang semestinya dipakai untuk kepentingan pendidikan, malah dipakai untuk bersenang-senang. Zaman sekarang, dedikasi tinggi kepada pacar nampaknya adalah prioritas utama dibandingkan dengan diri tak jarang banyak yang malas belajar, sering tidak mengerjakan tugas, kebanyakan berhayal, lalu ujung-ujungnya adalah keteteran dan tinggal kelas atau terlambat Menjadikan hidup borosSeringkali memberikan ini itu kepada pacar bahkan lebih sering daripada apa yang dilakukan kepada orang tua sendiri. Padahal, apa yang diperoleh dari semua itu? Apakah dengan membelikan atau mentraktir sesuatu terhadap pacar maka artinya kita berinvestasi di dalam masa depan?Justru sebaliknya, pacaran hanyalah penyebab kantong kering yang akan membuat kepala pusing hingga nanti ujung-ujungnya merengeklah pada orang tua untuk mendapat tambahan uang belanja sekaligus Pemicu tindak kriminalIni mengerikan. Ketika mendengar berita tentang remaja yang membunuh remaja lainnya hanya karena berebut pacar. Luar biasa. Katakanlah dengan kasar, bahwa mereka lebih rendah daripada hewan manusia memiliki akan, bukan? Apakah dengan menghilangkan nyawa orang lain, maka akan berjodoh dengan pacar yang diperebutkan? Yang ada, Anda akan berjodoh dengan iblis dan bersama-sama menghuni SAW dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud, beliau memberikan saran seperti berikut;“Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu.” H. R. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi.Ingat, pacaran itu DOSA!Artikel TerkaitCara Menghindari PacaranPacaran Beda AgamaHukum Zina TanganTa’aruf Menurut IslamLarangan Minuman Keras Dalam IslamLarangan Saat Haid Dalam IslamLarangan Berpacaran Dalam IslamGhibah Dalam IslamFitnah Dalam IslamAlkohol Dalam IslamBahaya Berbohong Dan Hukumnya Dalam IslamPacaran Dalam IslamHukum Percaya Ramalan Menurut IslamZina Dalam IslamRi’ya Dalam IslamBahaya Lidah Menurut Agama IslamPenyebab Amal Ibadah Ditolak dalam IslamManfaat Menghindari GhibahCara Menghindari Pelet Menurut IslamCara Menghindari GhibahBahaya ISIS Bagi Kehidupan BernegaraWanita Muslimah Menurut IslamDosa Besar dalam Islam Hukum Menyakiti Hati Orang Lain dalam IslamKeutamaan Menyambung Tali SilaturahmiArtikel LainnyaMandi WajibPandangan Islam Terhadap TerorismeAliran Ahmadiyah Sesat atau Tidak ?Jual Beli Menurut IslamAliran Syiah dalam Ilmu KalamCara Menghitung Zakat MaalPosisi Tidur Menurut IslamDasar Ekonomi IslamEmansipasi Wanita dalam IslamCara Menjaga Pandangan MataHukum Ziarah Kubur Cara Membahagiakan Istri TercintaKeutamaan Doa Seorang IbuIjtihad dalam Hukum IslamZakat MaalDoa Mustajab untuk Menghadapi UjianApa itu Syiah dan SunniPuasa RamadhanNikah Gantung Menurut IslamPersiapan Pernikahan Dalam IslamQurban dan AqiqahAyat Pernikahan Dalam IslamFiqih PernikahanPuasa Sebelum MenikahCara Menjaga Hati Sebelum MenikahMenikah Tanpa CintaHukum PernikahanPernikahan Sedarah Hukum Talak Dalam PernikahanHukum Menikahi SepupuNikah Tanpa WaliShalat SubuhKewajiban Suami terhadap Istri dalam IslamMencukur Bulu Kemaluan Dalam IslamPengertian Ukhuwah Islamiyah, Insaniyah dan WathaniyahHukum Bacaan TajwidPindah Rumah Menurut IslamCara Mendidik Anak Dalam IslamTujuan PendidikanPembagian Harta WarisanHukum Mengeluarkan Air Mani dengan SengajaFungsi AgamaMacam – Macam Mukjizat NabiRumah Tangga Menurut IslamAlif Lam SyamsyahMerayakan Valentine Dalam IslamSunnah Rasul Malam JumatTaubatan NasuhaKeluarga Bahagia Menurut IslamFungsi Hadist terhadap Al-QuranKeutamaan Surat Al KahfiCara Membersihkan NajisAsal Usul Bulan MuharramBersumpah dalam IslamAnak Durhaka Dalam IslamTanda – Tanda KiamatTasawuf SyiahCara Menghapus Dosa ZinaTujuan Pendidikan IslamProses Penciptaan Manusia Hati Nurani Menurut IslamHubungan Akhlak dan TasawufPuasa Ramadhan dan Cara PelaksanaannyaWanita yang Baik Dinikahi Menurut IslamShalat HajatManfaat takbir Istri – Istri Nabi Muhammad SAWManfaat Menggunakan CadarHukum Keluar Air Mazi dengan SengajaManfaat TawakalEtika Pemasaran Dalam IslamKeluarga Dalam IslamShalat Jum’atMahar Pernikahan dalam IslamTunangan Dalam IslamHukum Menikah Saat HamilPernikahan Beda AgamaNikah Siri dalam IslamRukun Nikah Dalam IslamWali Nikah JandaKehidupan Setelah MenikahSyarat Wali NikahRukun Nikah Dalam IslamDoa Agar Dipermudah Segala UrusanKeutamaan I’tikaf di Bulan RamadhanHakikat Penciptaan ManusiaManfaat Diciptakannya Semut Dalam IslamMalam Lailatul QadarShalat Lailatul QadarIstiqomah Dalam IslamLDII Menurut MUICara Menjadi Wanita BaikManfaat Toleransi Antar Umat BeragamaCiri-Ciri Aliran Sesat Menurut IslamMacam-macam RibaTidur Dalam IslamKewajiban dalam Rumah TanggaTanda-tanda Kiamat BesarAdab Ziarah KuburAliran Islam di IndonesiaGafatar Sesat atau Tidak ?Perkembangan IslamCara Mandi Wajib bagi WanitaShalat TaubatManfaat Membaca Al- Qur’anPenerima ZakatKehidupan Rumah Tangga Dalam IslamShalat JenazahKeistimewaan RamadhanKedudukan Wanita Dalam IslamFungsi Al-Quran dalam KehidupanSyarat Pernikahan dalam IslamIman dalam IslamHubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan IhsanKonsep Manusia dalam IslamSyarat Penerima ZakatBahagia Menurut Al-QuranNama – Nama Nabi Dan RasulSombong dalam IslamPria yang Baik dalam IslamCara Membuat Hati Ikhlas Kehidupan Setelah MenikahTips Mengajar Anak BerpuasaSumber Pokok Ajaran IslamKewajiban MenikahAborsi dalam Pandangan IslamKhiyar dalam Jual BeliKeistimewaan Amalan IstighfarRukun ImanCara Menenangkan Hati Dalam IslamDoa Mustajab untuk Menghadapi UjianHukum Khitan Bagi PerempuanKewajiban Wanita dalam IslamFenomena LGBT Menurut IslamSukses Menurut IslamJenis-Jenis Najis dalam IslamIlmu Tauhid IslamHukum Menikahi Wanita HamilKewajiban MenikahPuasa Mutih Sebelum MenikahNikah Siri Dalam IslamKewajiban Wanita Setelah MenikahMenikah di KUA Dengan WNAHukum Menikah Muda Menurut IslamWanita yang Haram DinikahiBid’ah dalam IslamTata Cara Shalat Idul FitriAnak Perempuan dalam IslamHubungan Akhlak dengan ImanManfaat Beriman Kepada Allah SWTTingkatan Iman dalam IslamHukum Ekonomi SyariahKeutamaan Shalat Sunnah RawatibKeutamaan Puasa di Bulan SyawalJual Beli Terlarang dalam IslamHubungan Ilmu Kalam dengan FilsafatPengertian TasawufOrganisasi-Organisasi Pendidikan Islam di IndonesiaJenis-Jenis NajisKeutamaan Surat Al-KafirunHukum Saham dalam IslamHubungan Tasawuf dengan Ilmu KalamHikmah Jual BeliFalsafah Ekonomi Islamcara mengatasi depresi menurut islamHukum Tidak Membayar HutangKiamat Menurut IslamKeutamaan Sedekah di Bulan RamadhanPerekonomian dalam IslamContoh Jual Beli TerlaranZakat Penghasilan Menurut IslamBahaya SyiahPerbedaan Ghibah dan FitnahTransaksi Ekonomi dalam IslamCara Taubat NasuhaFungsi Iman Kepada Kitab AllahFungsi Iman Kepada Allah SWTHubungan Akhlak dengan ImanAsas Sistem Ekonomi IslamMembangun Rumah Menurut IslamHukum Mengucapkan Selamat Natal dalam IslamTips Menjadi Wanita ShalehahKewajiban Anak Perempuan Terhadap Orang Tua setelah MenikahHak dan Kewajiban dalam IslamCara Menjaga Keharmonisan Rumah TanggaTips Hidup Bahagia Menurut IslamTata Cara Qurban Idul AdhaCara Meningkatkan Iman dan TaqwaIman dalam IslamHujan menurut IslamSelingkuh Menurut IslamCiri – Ciri Orang Yang Tidak Ikhlas Dalam Beribadah Kepada AllahIbu Rumah Tangga dalam IslamHewan Halal Menurut IslamBunuh Diri dalam IslamBacaan Utama Doa Shalat TahajudBukti Islam Agama DamaiHukum Wanita Tidak Berjilbab dalam IslamFadhilah Menyantuni Anak Yatim di Bulan SuciHidup Bahagia Menurut IslamHukum Pinjam Uang di BankTujuan Hidup Menurut IslamHakikat Pendidikan IslamCincin Pernikahan Dalam IslamSyarat – Syarat Dalam Akad NikahCiri Wanita yang Baik untuk Dinikahi Menurut IslamCara Memilih Calon Pendamping Hidup Sesuai Syariat AgamaHukum Hamil Diluar NikahKriteria Calon Suami yang Baik Menurut IslamKriteria Calon Istri yang Baik Menurut IslamDosa Besar dalam IslamHukum Pergaulan Bebas dalam IslamTujuan Penciptaan ManusiaKeutamaan Mengucap Inalillahi Wainailaihi RojiunCara Menghilangkan Rasa CintaPengertian TakaburMencari Ketenangan dalam IslamShalat Malam Sebelum TidurManfaat Asmaul HusnaPengertian Rindu dalam IslamAmalan Nisfu Sya’ban Menurut IslamKeajaiban Asmaul HusnaTujuan Ekonomi Islam Zikir Sebelum TidurKelebihan PesantrenKelebihan Pesantren Sebagai Sebuah PendidikanKeutamaan Mendidik Anak PerempuanMualafIlmu Kalam dalam IslamAliran dalam IslamBahagia dalam IslamCara Menjaga Kesehatan HatiCara Agar Tetap IstiqomahKisah Cinta Nabi YusufContoh Transaksi Ekonomi dalam IslamKewajiban Laki-Laki Setelah MenikahAmalan di Bulan Ramadhan Bagi Wanita HaidPeran Wanita Dalam IslamKisah Nabi Muhammad Membelah BulanEkonomi Dalam IslamPrinsip-prinsip Ekonomi IslamKeutamaan Malam Nisfu Sya’banHikmah Beriman Kepada MalaikatHikmah Beriman Kepada Hari Akhir
Di masyarakat saat ini sungguh menyedihkan pergaulannya ya sobat, dosa pacaran dalam islam dianggap adalah hal yang lumrah, proses mengenal lawan jenis atau diibaratkan sebagai rasa cinta kasih yang diwujudkan dalam hubungan. Namun, Islam tentunya tidak pernah mengajarkan tentang pacaran dan memiliki alasan tentang penyebab pacaran dilarang dalam islam, karena dalam kenyataannya dua insan yang berlainan jenis tidak bisa terhindar dari berdua duaan, terjadi pandang memandang, dan terjadi sentuh Komisi Dakwah MUI Ustaz Moh Zaitun Rasmin mengatakan sesuai ayat tentang pacaran dalam islam, bahwa bagi seseorang yang ingin menikah janganlah melalui dosa pacaran dalam islam, sebab caranya yang salah akan mempengaruhi keberlangsungan rumah tangganya kelak. Dalam Islam yang diajarkan adalah melalui ta’aruf. Perbuatan dosa pacaran dalam islam ini sudah jelas semuanya haram hukumnya menurut syari’at Islam dan bagi yang melakukannya terkena dosa sebagai berikut, 15 Dosa Pacaran dalam Islam. 1. Dosa Zina Al-Isra’ 32, Allah SWT berfirman ” Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji Dan suatu jalan yang buruk”. Sebab itu harus dilakukan cara menghindari pacaran menurut islam. 2. Dosa Menjadi Orang Hina Al-Furqan 68-69, Allah SWT berfirman ”Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat pembalasan dosanya68, yakni akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina 69. Tentu terdapat indahnya menikah tanpa pacaran jika pergaulan dilakukan secara islami. 3. Dosa Mengikuti Kebiasaan Orang Kafir“Ada seorang laki-laki yang datang kepada rasulullah Ketika dia sedang berada di dalam masjid. Laki-laki itu memanggil-manggil rasulullah seraya mengatakan, “Hai rasulullah aku telah berbuat zina, tetapi aku menyesal.” Ucapan itu diulanginya sampai empat kali. Sebab itu perhatikan larangan berpacaran dalam islamSetelah rasulullah mendengar pernyataan yang sudah empat kali diulangi itu, lalu dia pun memanggilnya, seraya berkata, “Apakah engkau ini gila?” “Tidak.”, jawab laki-laki itu. Nabi bertanya lagi, “Adakah engkau ini orang yang muhsan?” “Ya.”, jawabnya. Kemudian, rasulullah bersabda lagi, “Bawalah laki-laki ini dan langsung rajam oleh kamu sekalian.” – HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah 4. Dosa Menjadi Wanita atau Pria yang Rendah“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.”- QS. An-Nur 242 5. Dosa Melanggar Perintah Rasulullah“Ambillah dariku! Ambillah dariku! Sungguh Allah telah memberi jalan kepada mereka. Jejaka yang berzina dengan gadis didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Dan orang yang telah menikah melakukan zina didera seratus kali dan dirajam.” – Muslim dari Ubadah bin Samit 6. Dosa Berduaan dengan Non MuhrimRasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda “Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan seorang wanita, kecuali si wanita itu bersama mahramnya.” 7. Dosa Zina Lisan dan TanganDiriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Allâh telah menulis atas anak Adam bagiannya dari zina, maka pasti dia menemuinya Zina kedua matanya adalah memandang, zina lisannya adalah perkataan, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan. Dan itu semua dibenarkan dan didustakan oleh kemaluannya.” 8. Dosa Melanggar Ketentuan Ta’aruf dalam Islam“Pacaran dalam Islam tidak boleh kecuali yang dimaksud itu setelah akad nikah. Dalam Islam yang diajarkan untuk memiliki hubungan atau ke tahap nikah itu melalui ta’aruf,” 9. Dosa Tidak Takut dengan Azab AllahDari Nabi SAW bersabda “Wahai kaum muslimin, takutlah kamu sekalian pada zina sebab didalamnya ada 6 perkara yang pasti ditetapi, 3 perkara di dunia dan 3 perkara di akhirot. Adapun 3 perkara di dunia adalah hilangnya kewibawaan wajah, pendeknya umur dan kekalnya kefakiran, sedangkan 3 perkara di akhirot adalah murka Allah yang Maha Barokah dan Maha Luhur, jeleknya hisaban dan siksa akhirot” HR Baihaqi 10. Dosa Menjadi Orang yang Zalim dan Jauh dari SuciDari Anas bin Malik dari Nabi SAW bersabda “Ada 7 golongan yang tidak akan dilihat dan disucikan dari dosa oleh Allah pada hari kiamat, dan mereka tidak Allah kumpulkan bersama orang-orang yang beramal dan Allah masukkan mereka ke neraka pertama kali, kecuali jika mereka mau bertobat, maka Allah menerima taubat mereka Orang yang menikah dengan tangannya onani/masturbasiOrang yang mengerjai dan dikerjai bi-seksualOrang yang membiasakan minum khomrOrang yang memukul orang tuanya hingga kedua orang tuanya meminta tolongOrang yang menyakiti tetangganya sehingga tetangganya melaknatinya danOrang yang menikahi menzinai kehalalan istri tetangganya” HR Imam Hasan bin Arofah 11. Dosa Bagaikan Tidak Memakai PakaianSesungguhnya iman itu ibarat pakaian yang dipakaikan Alloh kepada orang-orang yang yang dia kehendaki. Maka ketika seorang hamba berzina, Alloh mencabut baju iman itu darinya, dan jika dia bertaubat maka Alloh akan mengembalikannya pada hamba itu HR Baihaqi dari Anas. 12. Dosa Mencabut Imannya Sendiri dari Dalam Hati dan Jiwa“Barangsiapa yang zina atau meminum khomr, maka Alloh mencabut keimanannya sebagaimana melepasnya manusia pada qomisnya dari kepalanya” HR Malik 13. Dosa Melakukan Segala yang HaramTidak ada dosa yang lebih besar disisi Alloh setelah syirik daripada mani yang diletakkkan seorang laki-laki kedalam rahim wanita yang tidak halal baginya HR Ibnu Abid Dunya dari Haytsam bin Malik 14. Dosa Mengikuti Jalan IblisSiapapun diantara kalian yang bisa menyesatkan manusia, maka akan kupakaikan mahkota diatas kepalanya !” Maka yang paling besar diantara mereka fitnahnya/merusakny a terhadap manusia maka dia adalah lebih dekat kedudukannya disisi Iblis. Maka didatangkan salahseorang diantara bala tentara berkata “Aku tidak henti-hentinya menggoda seorang fulan, hingga akhirnya dia mencerai istrinya”. Berkata Iblis Kamu belum berbuat apa-apa. Fulan itu akan menikahi wanita yang lain !”. Kemudian didatangkan seorang yang lain “Aku tidak henti2nya menggoda fulan sehingga akhirnya aku menumbuhkan permusuhan antara fulan itu dengan saudaranya !”.Berkata Iblis “Kamu belum berbuat apa-apa, Fulan itu akan berdamai dengan saudaranya!” .Kemudian didatangkan seorang yang lain “Tidak henti-hentinya aku menggoda pada fulan sehingga dia berbuat zina !”. Maka berkatalah Iblis ” Inilah sebaik2nya yang kamu usahakan !” Kemudian iblis mendekatkan tentara tersebut kepadanya dan Iblis memakaikan mahkota diatas kepala sang tentara tersebut. Diriwiyatkan dalam Az Zawajir Juz 2 Hlm 137 15. Dosa Seluruh Tubuh Mata, Kulit, Hati, dsbSesungguhnya barangsiapa yang meletakkan tangannya memegang perempuan yang tidak halal baginya dengan syahwat, maka dia datang di hari kiamat dengan tangan dibelenggu pada lehernya. Maka jika dia mencium perempuan itu, maka diguntinglah bibirnya di dalam neraka. Maka jika dia zina, maka berbicaralah pahanya dan dia bersaksi untuk tuannya di hari si paha ” Aku dengan perempuan yang haram, digunakan untuk menaikinya menzinainya”. Maka Alloh melihat pada orang tersebuit dengan tatapan murka, maka jatuhlah daging wajah orang itu dan bengkaklah dia. Alloh berfirman “Apa yang telah kamu perbuat ?”.Maka bersaksi untuk orang tersebut lisannya, dan berkata “Terhadap apa-apa perempuan yang haram bagiku, telah bicara aku”, Berkata tangannya “Terhadap perempuan yang haram bagiku, telah lung-lungan aku”, –> memberi sesuatu secara langsung dari tangan Fulan ke tangan Fulanah yg bukan matanya “Terhadap perempuan yang haram bagiku, telah melihat aku”, Berkata kakinya “Terhadap perempuan yang tidak halal bagiku, telah berjalan aku” Dan berkata farjinya “Dan akulah yang melakukan zina”. Maka berkata Malaikat Hafadhoh dari golongan malaikat “Dan aku mendengar perbuatannya “, berkata beberapa malaikat yang lain “Dan aku yang mencatat perbuatannya “.Dan Allah Ta’ala berfirman Dan Akulah yang menampakkan sesuatu dan merahasiakannya maka Aku mengetahui semuanya, kemudian Dia berfirman ” Wahai para Malaikatku, tangkaplah orang tersebut dan dalam siksaKu, merasakanlah kalian pada orang itu, maka sungguh telah memuncak murkaKu atas orang yang sedikit malunya terhadapKu Diriwayatkan dalam Az Zawajir Juz 2 Hlm 137Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan ebrmanfaat untuk menghindari pacaran, lebih baik memiliki hubungan yang jelas yakni setelah pernikahan ya sobat, pacaran hanya membuang buang waktu dan memperbanyak dosa, lebih baik fokus ke hal lain yang jauh lebih baik seperti pendidikan atau pekerjaan hingga tiba waktunya Allah memberikan jodoh yang terbaik dan disatukan dalam jalan pernikahan yang halal. Oke sobat, sampai jumpa di artikel berikutnya. Terima kasih.
apakah dosa pacaran ditanggung orang tua